Sebuah dilematis menyebabkan suatu perkara baru yang bisa tak ada ujungnya. dilema akan hal kecil bisa menjadi suatu yang besar. besar seperti balon udara raksasa. terombang ambing oleh angin dan tak jelas arahnya. balon yang hanya diisi dengan gas dan menjadi hiburan kecil bagi yang melihatnya. itu sudah biasa. seandainya, balon udara diisi dengan harapan, lalu harapan itu terbang beriringan dengan doa yang dipanjatkan. ketika, balon itu terbang semakin keatas dan keatas mungkin ia akan sampai di rumah Tuhan. maka, harapan yang ada di balon tersebut akan sampai kepada Tuhan. yaaa, itu hanyalah perumpamaan. jika memiliki sebuah impian, teruslah kejar dan iringilah dengan doa. agar impian itu di dengar dan di kabulkan oleh Tuhan dan tak akan terjadi dilematis yang tak ada ujungnya
tak ada larangan untuk mengharapkan sesuatu. bahkan mengharapkan hal yang sebenarnya tak realistis. harapan akan terus menjadi harapan apabila tak ada tindakan yang dilakukan. dan tindakan tak akan bisa membuahkan suatu hasil apabila tak ada doa yang mengiringi.
entah, aku lupa ataupun tak banyak akal hingga aku bingung akan menuliskan apalagi disini. ya, mengalami sebuah dilematis memang tak mudah. semua serba membingungkan, serba tak jelas. bahkan hal yang kecil yang sebenarnya bisa dilakukan sangat sulit untuk dilakukan karna ketidakpercayaan diri. ini lah yang terjadi sekarang. tak ada yang bisa menebak kapan ini berakhir dan tak ada yang sadar akan alasan dan awal mula semua ini.
netralisasi diri perlu dilakukan. entah pergi ke suatu tempat yang jauh dan penuh kedamaian ataupun melupakan hal yang membuat dilema secara perlahan dan menyeluruh. mungkin menyibukkan diri dengan hal yang sederhana namun menyenangkan. bisa juga mencari topik baru untuk mengalihkannya. namun, sebenarnya semua cara tersebut sudah tak mempan. sebagai manusia yang berakal, perlu dimengerti bahwa tidak ada efek baik ketika lari dari sesuatu yang membuat dilema. that's way, ketika memiliki suatu harapan, pikirkan tentang cara untuk menggapainya. melakukan tindakan yang sekiranya bisa dilakukan. pikirkan suatu hal yang bisa menghalangi jalan untuk menggapainya. menghadapi setiap rintangan. panjatkan doa di setiap usaha. dan pikirkan cara untuk mensyukurinya apabila harapan itu bisa menjadi kenyataan disuatu hari yang indah nanti.
tak ada larangan untuk mengharapkan sesuatu. bahkan mengharapkan hal yang sebenarnya tak realistis. harapan akan terus menjadi harapan apabila tak ada tindakan yang dilakukan. dan tindakan tak akan bisa membuahkan suatu hasil apabila tak ada doa yang mengiringi.
entah, aku lupa ataupun tak banyak akal hingga aku bingung akan menuliskan apalagi disini. ya, mengalami sebuah dilematis memang tak mudah. semua serba membingungkan, serba tak jelas. bahkan hal yang kecil yang sebenarnya bisa dilakukan sangat sulit untuk dilakukan karna ketidakpercayaan diri. ini lah yang terjadi sekarang. tak ada yang bisa menebak kapan ini berakhir dan tak ada yang sadar akan alasan dan awal mula semua ini.
netralisasi diri perlu dilakukan. entah pergi ke suatu tempat yang jauh dan penuh kedamaian ataupun melupakan hal yang membuat dilema secara perlahan dan menyeluruh. mungkin menyibukkan diri dengan hal yang sederhana namun menyenangkan. bisa juga mencari topik baru untuk mengalihkannya. namun, sebenarnya semua cara tersebut sudah tak mempan. sebagai manusia yang berakal, perlu dimengerti bahwa tidak ada efek baik ketika lari dari sesuatu yang membuat dilema. that's way, ketika memiliki suatu harapan, pikirkan tentang cara untuk menggapainya. melakukan tindakan yang sekiranya bisa dilakukan. pikirkan suatu hal yang bisa menghalangi jalan untuk menggapainya. menghadapi setiap rintangan. panjatkan doa di setiap usaha. dan pikirkan cara untuk mensyukurinya apabila harapan itu bisa menjadi kenyataan disuatu hari yang indah nanti.